Bismillahirrohmaanirrohiim
Dalam hidup, dua hal ini tak bisa lepas dari kehidupan
manusia, sudah menjadi sunnatullah dan ketetapan Allah yang tak bisa dipungkiri
keberadaannya. Keduanya merupakan bagian dari sisi kemanusiaan yang Allah
karuniakan kepada umat manusia. Tangis ibarat air hujan yang mampu membasahi
dan menumbuhkan bumi, sedangkan tawa bagaikan bunga dan dedaunan yang tumbuh
beraneka warna dan penuh keindahan. Manusia ketika menangis, kadang lupa saat
dia tertawa. Begitu pula saat tertawa, sering kali lalai ketika ia menangis.
Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu momen kebahagiaan bagi umat Islam.
Namun apakah kebahagiaan tanpa batas yang dikehendaki Islam?
Bukankah kita pernah mendengar keterangan bahwa, langit,
bumi bahkan para malaikat pada saat Bulan Ramadhan akan berakhir, mereka
menangis. Mereka bersedih karena tahu bahwa bulan yang penuh keberkahan, bulan
yang penuh kemuliaan, penuh dengan rahmat, penuh dengan maghfirah, akan meninggalkan
manusia. Masjid-masjid tak seramai lagi pada saat bulan Ramadhan. Lantunan
ayat-ayat suci Al-Qur’an mulai lirih terdengar oleh telinga. Kebiasaan berbagi mulai mengikis.
Sadarkah kita dengan semua ini! Sudahkah kita beribadah,
berjuang, belajar dan berdoa dengan maksimal di Bulan Ramadhan yang telah
meninggalkan kita tahun ini! Yakinkah kita, telah menjadi golongan orang-orang
yang muttaqin, setelah kita melakukan ibadah puasa sebulan penuh! Yakinkah
kita, telah mendapatkan ampunan atau maghfirah dari Allah setelah kita banyak
melakukan amal shaleh!
Mari kita belajar. Belajar menjadi manusia yang mampu
melihat dari sisi yang berbeda, sehingga kita mampu tertawa dan menangis dengan
elegan dan bijak. Mampu memiliki keyakinan yang menghujam, namun tak mengurangi
kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah yang sangat membutuhkan pertolongan dan
kasih sayang dari-Nya. Sehingga keyakinan kita tak mengurangi sikap bergantung
dan pengharapan kita terhadap Sang Maha Kuasa.
Wallahu a’lam
“Selamat hari raya Idul Fitri 1439 H, mohon maaf lahir
batin. Semoga kita kembali pada kesucian, diberikan sikap istiqomah dalam
berbuat baik, dan masih diberi kesempatan untuk bertemu Bulan Suci Ramadhan
yang akan datang. Aamiin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar