Senin, 20 Maret 2017

BELAJAR

Bismillahirrohmaanirrohiim
Aktifitas belajar merupakan perbuatan yang sangat mulia. Dengan belajar manusia bisa menjadi tahu, paham, bisa, terampil dan juga ahli. Alhamdulillah di negeri tercinta ini perhatian permerintah terhadap pendidikan sudah cukup besar, sehingga sudah banyak sekolah khususnya tingkat SD dan SMP yang tidak lagi meminta bantuan sumbangan dari siswanya.
Selain perhatian dari pemerintah, Allah juga sangat mengharuskan bagi hamba-Nya terlebih yang muslim untuk senantiasa  menuntut ilmu. Kalau dalam kajian keislaman, hukum menuntut ilmu atau belajar adalah wajib. Jadi ketika seseorang meninggalkannya maka ia telah berdosa. Allah memberikan dosa bagi yang tidak mau belajar bukan karena Allah kejam, tetapi justru karena Allah sangat mencintai dan menyayangi kita semua. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang mau menuntut ilmu dan dilakukan karena Allah, maka Allah akan memberikan banyak pahala dan keutamaan untuk mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, selaku orang dewasa sering kali menyuruh dan menasehati anaknya, adiknya atau siswanya untuk selalu belajar. Tidak hanya itu, mereka juga menunjukkan berbagai manfaat jika seseorang rajin belajar, agar si anak yakin dan bersemangat dalam belajar. Bahkan ada yang siap memberinya hadiah sebagai motivasi anak. Dari contoh di atas tampak jelas bahwa pemahaman akan pentingnya belajar sudah cukup baik.
Namun apabila kita amati lebih dalam, sepertinya ada satu hal penting yang mungkin terlupakan oleh mereka yang sudah dewasa, khususnya orang-orang yang tidak sekolah lagi. Mereka banyak yang lupa bahwa dirinya juga “masih berkewajiban untuk belajar”. Bukankah kita diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak dalam buaian sampai masuk liang lahat..? Bukankah itu artinya, selama manusia masih bernafas dan selama jantung masih berdetak, maka kewajiban itu masih tetap melekat dalam dirinya.
Saat ini, izinkan kami bertanya, “Sudahkah kita (selaku Bapak, Ibu, Kakak, Bapak Ibu Guru dan siapa saja yang merasa dewasa) sudah belajar, sebelum kita mengajak dan menasihati orang-orang yang kita sayangi?”
Dari tulisan singkat ini, semoga mampu mengingatkan kita semua untuk menjadi manusia-manusia yang senantiasa mau belajar, sebagai salah satu bentuk pengabdian dan ibadah kita kepada Allah swt. Selain itu, semoga kita juga menjadi orang tua yang bijaksana, yang mau memberikan teladan kepada siapapun, terlebih kepada anak-anak kita. Karena anak-anak lebih mudah menerima sesuatu yang mereka lihat dari pada yang hanya mereka dengar.
Wallohu a’lam

3 komentar:

  1. Bagus sekali Pak dan benar sekali. terkadang manusia lupa akan hal itu. trimakasih pak telah mengingatkan kami utk selalu menuntut ilmu ^_^…

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus