Bismillahirrohmaanirrohiim,
Dalam kehidupan, manusia tidak bisa lepas dari ilmu. Setiap
saat selama nafas masih berhembus, manusia tetap berkewajiban untuk terus
menuntut ilmu, dengan beragam cara dan kepada siapapun. Kewajiban menuntut ilmu
seolah Allah ingin menyampaiakan bahwa “tidak ada manusia yang pintar”, yang
ada adalah manusia yang dititipi sedikit ilmu atas ikhtiyar dan kehendak-Nya.
Jika bicara tentang ilmu, sering kali diidentikan dengan pengetahuan. Apakah
sama diantara keduanya. Apabila sama, alasannya apa? Dan apabila berbeda, letak
perbedaannya dimana?
Merujuk pada apa yang disampaikan oleh Ibnu Mas’ud ra bahwa “ILMU ADALAH
TAKUT KEPADA ALLAH”. Seandainya ada orang yang punya banyak pengetahuan,
sementara dengan pengetahuannya tidak menjadikannya tambah dekat sama Allah,
tidak menjadikannya tambah takut sama Allah, itu artinya dia belum mendapatkan
ilmu. Yang ia dapatkan baru sebatas pengetahuan saja. Begitu pula sebaliknya,
ada orang yang pengetahuannya sedikit, tapi dengan pengetahuannya tersebut,
menjadikannya tambah taat pada Allah, tambah cintanya sama Allah, dan tambah
takutnya terhadap ancaman dan siksa-Nya, itu artinya orang tersebut telah
mendapatkan ilmu.
Ingatlah “ILMU ADALAH CAHAYA”. Ilmu itu sifatnya suci, dan
akan bersemayam pada wadah yang suci pula. Allah menganugerahi manusia dengan
“hati”, sebagai tempat tertampungnya ilmu. Oleh karena itu, perbanyaklah
istighfar, perbanyaklah muhasabah dan munajat kepada-Nya. Mudah-mudahan Allah
membersihkan hati kita, sehingga tidak hanya pengetahuan yang kita dapatkan,
tetapi ilmu yang kelak bisa menyelamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar