Minggu, 10 September 2017

CINTA DALAM BINGKAI ILAHI


 Bismillahirrohmaanirrohiim.

Cinta adalah sebuah kata sejuta makna
Tak akan pernah kering menjadi cerita,
wacana, ataupun nostalgia
Banyak definisi yang tak sejalan dengan nurani
Kemana kita kan mencari
Sebuah makna yang hakiki
Jika bukan pada petunjuk Ilahi

Tulisan di atas menjadi pengantar untuk memberi gambaran betapa luasnya pembahasan jika membicarakan tentang cinta.  Jika penulis simpulkan, secara umum cinta itu “menyelamatkan”. Sebagai contoh, Allah mencintai manusia maka Allah memberinya petunjuk dengan menurunkan kitab suci dan rosul Nya dengan tujuan agar manusia bisa meraih keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Orang tua mencintai anaknya, maka mereka berjuang sekuat tenaga untuk memberinya nafkah, membimbing dan mendidiknya. Hal itu dilakukan, tidak lain adalah agar anaknya bisa meraih keselamatan dan kesuksesan di kemudian hari.

Dari contoh sederhana di atas, ada satu hal yang perlu kita pahami. Sering kali sesuatu yang terlihat membuat kita tersiksa, tetapi akhirnya membuat kita bahagia berkepanjangan. Begitu pula sebaliknya, sering pula sesuatu yang awalnya membuat kita bahagia, tapi akhirnya menjadikan kita sengsara berkelanjutan. Oleh karena itu kita harus jeli dalam memandang. Mana cinta dan mana pembawa petaka. Jadi bukan cinta ketika AKHIRNYA membuat kita menyesal dan tersiksa.

Wallohu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar