Jumat, 09 September 2016

MENANG TAPI KALAH

Bismillahirrohmanirrohim,
Siapa sih yang tidak ingin menang? Setiap orang dalam melakoni lika liku kehidupannya pasti ingi jadi yang terbaik, ingin jadi nomer satu dan ingin menang dalam segala hal. Kompetisi untuk meraih kemenangan akan sangat tampak jika kita melihat atau terlibat langsung dalam sebuah pertandingan. Segudang kenikmatan telah mengobar jiwa dan semangat seseorang untuk melakukan apa saja asalkan ia bisa meraih sebuah kemenangan. Tak hanya uang yang rela ia korbankan, bahkan nyawapun siap menjadi taruhannya.
Menjadi pemenang dalam kehidupan di dunia memang harus kita kejar. Karena meskipun kita hanya singgah sebentar di dunia, tetapi kita juga harus mampu menjadi tamu yang baik dan tamu yang memiliki prestasi sehingga kita akan merasa nyaman dan bahagia. Setelah manusia berusaha keras dan berdoa, kemudian bertawakal kepada-Nya. Jika kita diizinkan memperoleh keberhasilan, pasti kita merasa sangat senang, pujian datang silih berganti, tepuk tangan meriah, senyum penghormatan yang hangat, dan sebagainya yang semua itu kadang kala membuat seseorang terbius dan lupa siapa dirinya sebenarnya.
Pada saat ia lupa diri, bahkan membangga-banggakan dirinya sendiri. Pada saat itulah sebenarnya ia kalah dihadapan Tuhannya. Meskipun ia sebagai pemenang di mata manusia, namun ia kalah karena ia tidak mampu untuk mengingat siapa yang memberikan kemenagan tersebut. Ia kalah karena ia tidak bisa menahan egonya yang besar, dan ia kalah karena tak mau berterimakasih dan tak menyadari siapa dirinya sendiri. Jadilah pemenang sejati, yang tak hanya jadi pemenang di mata manusia, tapi juga jadi pemenang di hadapan Allah swt, tuhan pencipta alam semesta.
Wallohu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar