Minggu, 19 Maret 2017

KETERBATASAN

Bismillahirrohmaanirrohiim
Manusia menginginkan hidup bahagia, diberikan kecukupan, bahkan ingin selalu memiliki kelebihan harta, sehingga mampu membeli apapun yang diinginkannya. Segala daya upaya, pikiran dan tenaga banyak tercurahkan untuk meraih yang namanya “keberlimpahan atau kemewahan hidup.”
Jika ditanya, apakah salah jika kita menginginkan dan memperjuangkan itu semua? Jawabannya, tentu tidak salah. Asalkan kita mampu mengendalikan dan menjadikannya sebagai alat untuk berbuat kebaikan dan meraih keridoan Allah. Seandainya seseorang telah meraih pekerjaan yang baik, harta yang banyak, pangkat yang tinggi, dan “seabreg” kemewahan dan kehormatan yang lainnya, perlu sekali rasanya untuk mau belajar dari seseorang yang memiliki “keterbatasan”.
Keterbatasan juga memiliki kemuliaan. Dari orang-orang yang memiliki keterbatasan, kita belajar memaknai rasa syukur, memahami kesederhanaan, pengorbanan dan sikap rendah hati. Selain itu, kita juga diajarkan tentang pentingnya berkasih sayang, tolong menolong dan rasa berempati kepada sesama. Bukankah orang-orang yang sudah “berada”, atau orang-orang yang sudah menjadi “orang”, tidak mungkin bisa mencapai itu semua tanpa bantuan dan perjuangan orang lain! Dan bukankah itu semua juga ada campur tangan Tuhan di dalamnya !
Wallohu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar